Jumat, 29 Januari 2010

bentuk-bentuk muka bumi

Bentuk Muka Bumi”

  1. Definisi

Bumi yang kita tempati, antara satu tempat dengan tempat yang lain tidaklah sama bentuk kenampakan alamnya. Pada umumnya bumi terdiri atas daratan dan lautan, dimana luas lautan lebih besar daripada daratan. Wilayah daratan dengan lautan masing-masing memiliki keanekaragam bentuk yang berbeda-beda. Sebagai contoh, di daratan saja memiliki banyak sekali kenampakan alam (ada gurun, pegunungan, gunung, sungai, hutan, dan masih banyak lagi). Kenampakan bentuk muka bumi baik di daratan maupun di lautan dari waktu ke waktu akan mengalami perubahan bentuk, hal ini dikarenakan adanya tenaga yang berasal dari dalam bumi (endogen) maupun luar bumi (eksogen) yang menyertainya. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan bentuk muka bumi itu?.. pertanyaan ini mungkin akan memiliki banyak sekali jawaban dikarenakan banyak sekali cara yang bisa digunakan untuk mendefinisikan bentuk muka bumi. Mendefinisikan bentuk muka bumi akan lebih mudah apabila kita melihat langsung kenampakan bentuk muka bumi yang ada. Sebagai contoh kita bisa mendefinisikan bentuk muka bumi sebagai kenampakan alam (permukaan bumi) yang kita lihat secara langsung dengan mata kita.

Untuk mempelajari bentuk muka bumi, maka geomorfologi adalah ilmu yang tepat dalam mengkaji berbagai kenampakan bentuk muka bumi. Geomorfologi berasal dari kata geomorf yang berarti bentuk lahan dan logos yang berarti ilmu. Jadi geomorfologi adalah ilmu atau uraian mengenai bentuk muka bumi. Cooke (1974) mengatakan bahwa geomorfologi adalah studi bentuk lahandan proses-proses yang mempengaruhi pembentukannya dan menyelidiki hubungan antara bentuk dan proses dalam tatanan keruangannya. Sedangkan menurut Verstappen (1983) geomorfologi merupakan ilmu pengetahuan alam tentang bentuk lahan pembentuk muka bumi, baik diatas maupun dibawah permukaan air laut dan menekankan pada asal mula dan perkembangan di masa mendatang serta konteksnya dengan lingkungan. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa geomorfologi mempelajari bentuk lahan muka bumi.

  1. Tenaga Yang Mengubah Bentuk Muka Bumi

Permukaan bumi selalu dan akan selalu mengalami perubahan sebagai akibat gomorfologi. Proses ini dapat berupa proses endogen (dari dalam bumi), proses eksogen ( dari luar bumi), maupun ekstraterestrial (angkasa, contoh meteor jatuh). Antara proses endogen dan eksogen saling berhubungan dimana apabila proses endogen terjadi (misal gunung meletus) maka proses eksogen akan menyertainya.

Berikut ini akan dijelaskan lebih detail mengenai proses-proses yang bertugas mengubah bentuk muka bumi. Ketiga proses tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Tenaga Endogen

Merupakan tenaga dari dalam bumi yang membentuk konfigurasi permukaan bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Tenaga Endogen sering menekan di sekitar lapisan-lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfer). Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit atau pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau jurang. Tenaga ini dapat berupa tektonisme (diastropisme), volkanisme, dan gempa.

Tektonisme (diastropisme) terdiri atas tenaga epirogenesa dan tenaga orogenesa. Tenaga epirogenesa merupakan proses pengangkatan (negative) atau penurunan (positive) letak bumi dalam wilayah luas dengan kecepatan relatif lambat. Contoh akibat dari tenaga epirogenesa positif adalah turunnya pulau-pulau di Indonesia Timur, dan akibat dari tenaga epirogenesa negatif adalah pengangkatan benua Asia. Sedangkan tenaga orogenesa merupakan pengangkatan pada daerah relatif sempit dalam waktu relatif singkat. Contoh dari tenaga ini adalah terbentuknya pegunungan lipatan di zone utara jawa timur (pegunungan kendeng). Tenaga ini biasa disebut sebagai tenaga pembentuk pegunungan.

Proses Diastropisme adalah proses strutural yang mengakibatkan terjadinya lipatan dan patahan tanpa dipengaruhi magma tapi tenaga dari dalam bumi. Kalau tenaga endogen yang menekan litosfer arahnya mendatar dan bertumpukan yang mengakibatkan permukaan bumi melipat menyebabkan terbentuknya puncak dan lembah disebut lipatan. Bentuk permukaan bumi dari hasil proses ini ada dua, yaitu :
puncak lipatan (antiklin) dan lembah lipatan (sinklin). Proses datropisme juga dapat menyebabkan struktur lapisan-lapisan batuan retak-retak dan patah. Lapisan batuan yang mengalami proses patahan ada yang mengalami pemerosotan yang membentuk lembah patahan dan ada yang terangkat membentuk puncak patahan. Lembah patahan disebut slenk atau graben sedangkan puncak patahan dinamakan horst.

Volkanisme adalah proses keluarnya magma ke permukaan bumi, baik melalui pipa kepundan maupun celah-celah batuan. Konfigurasi permukaan bumi yang dihasilkan oleh proses ini berupa bentuk lahan asal volkanik. Gejala vulkanisme berhubungan dengan aktivtas keluarnya magma di gunungapi. Proses keluarnya magma ke permukaan bumi disebut erupsi gunung api. Proses vulkanisme terjadi karena adanya magma yang keluar dari zona tumbukan antar lempeng.

Tanda-tanda akan terjadi letusan gunung api adalah sebagai berikut:

  • Kenaikan suhu udara disekitar gunung secara drastis.

  • Sering terjadi gempa sebagai aktivitas gunung api.

  • Bau belerang lebih menyengat dari biasanya.

  • Tumbuhan disekitar gunung pada layu.

  • Munculnya uap air panas.

  • Karbon dioksida muncul lebih berlebihan.

Gempa bumi adalah proses pergeseran permukaan bumi, baik disebabkan oleh tektonisme, volkanisme maupun terban (tanah runtuh). Gempa bumi ini kurang berperan dalam membentuk konfigurasi permukaan bumi dibandingkan kedua tenaga sebelumnya.

Berdasarkan peristiwa yang menimbulkannya, gempa dibedakan menjadi 3 (tiga), yakni: gempa tektonik, gempa volkanik, dan gempa runtuhan. Gempa volkanik disebabkan oleh aktivitas gunung api, gempa tektonik disebabkan akibat gerakan tektonik yakni patahan dan retakan, sedangkan gempa runtuhan disebabkan oleh akibat runtuhan atap gua (sering terjadi pada gua-gua di daerah berkapur). Dari ketiga macam gempa ini yang terkuat adalah gempa yang diakibatkan oleh proses tektonik dan volkanik.

    1. Tenaga eksogen

Proses eksogen berlangsung pada permukaan bumidan tenaganya berasal dari luar kulit bumi. Tenaga yang bekerja meliputi semua medium alami yang mampu mengikis dan mengangkut material di permukaan bumi. Tenaga ini dapat berupa pelapukan (baik pelapukan fisik, mekanis, organik, maupun campuran), gerakan massa batuan, longsor, dan erosi. Tenaga yang menggerakkan dapat berupa air mengalir, air tanah, gelombang, dan arus tsunami, angin dan gletser. Berdasarkan proses yang bekerja pada permukaan bumi dikenal proses fluvial, marin, eolian, glasial, pelapukan dan gerakan massa batuan. Akibat bekerjanya proses tersebut terjadilah proses gradasi yang terdiri atas degradasi dan agradasi.

Proses degradasi cenderung menyebabkan penurunan permukaan bumi, sedangkan agradasi menyebabkan penaikan permukaan bumi. Pada proses degradasi tercakup proses pelapukan, gerak massa batuan dan erosi. Berlangsungnya proses eksogen tersebut dipengaruhi oleh faktor geologi (jenis batuan, struktur geologi, sikap perlapisan), iklim, topografi, vegetasi, dan tanah.

Pelapukan.

Pelapukan atau weathering (weather) merupakan perusakan batuan pada kulit bumi karena pengaruh cuaca (suhu, curah hujan, kelembaban, atau angin). Karena itu pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan, yakni:

  • Iklim. Terutama temperatur dan curah hujan

  • Vegetasi sebagai penutup dari sinar matahari secara langsung, sehingga akan memperlambat pelapukan mekanis. Vegetasi sebagai pemasok asam organik dan karbondioksida ( CO­2) kedalam tanah sehingga akan mempercepat pelapukan kimia.

  • Topografi. Berkaitan arah kemiringan tempat yang menghadap sinar matahari secara langsung akan mempercepat pelapukan.

  • Jenis batuan.

Pelapukan dibagi menjadi 3 (tiga), yakni: pelapukan mekanis, pelapukan kimiawi, dan pelapukan organik. Pelapukan mekanis merupakan penghancuran batuan secara fisik tanpa mengalami perubahan kimiawi. Penghancuran batuan ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian, pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam.

Pelapukan kimiawi merupakan pelapukan yang ditimbulkan oleh reaksi kimia terhadap massa batuan. Air, oksigen dan gas asam arang mudah bereaksi dengan mineral, sehingga membentuk mineral baru yang menyebabkan batuan cepat pecah. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas pelapukan kimiawi yakni sama seperti faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan pada umumnya. Jenis-jenis pelapukan kimiawi yakni: proses oksidasi dan proses hidrolisis.

Pelapukan oraganik dihasilkan oleh aktifitas makhluk hidup, seperti pelapukan oleh akar tanaman (lumut dan paku-pakuan) dan aktivitas hewan (cacing tanah dan serangga).

Gerakan massa batuan (mass wasting atau mass movement)

Gerakan massa batuan juga disebut dengan perpindahan tanah atau batuan yang ada dilereng oleh pengaruh gaya berat (gravitasi) atau kejenuhan air. Mass wasting biasa terjadi pada lereng yang labil, yaitu lereng yang gaya menarik (shear strees)nya > gaya menahan (shear strenght). Untuk lereng yang stabil, shear strenght > shear strees sehingga tidak terjadi gerakan massa batuan. Faktor-faktor yang mempengaruhi mass wasting (gerakan massa batuan, yakni:

  • Kemiringan lereng, dimana semakin besar kemiringannya maka peluang terjadi gerakan massa batuan akan semakin besar dikarenakan gaya berat semakin besar pula.

  • Relief lokal, terutama yang mempunyai kemiringan lereng cukup besar misalnya kubah, perbukitan mempunyai peluang yang besar untuk terjadi mass wasting.

  • Ketebalan hancuran batuan diatas batuan dasar, makin tebal maka peluang untuk terjadinya mass wasting dikarenakan permukaan yang labil makin besar pula.

  • Iklim.

  • Gempa bumi.

  • Vegetasi.

  • Dan tambahan material di bagian atas lereng.

Berikut ini akan dijelaskan lebih rinci mengenai klasifikasi mass wasting adalah sebagi berikut:

  • Gerakan lambat (slow flowage).

    • Rayapan tanah (soil creep) yaitu gerakan massa tanah atau batuan secara lambat (<>

    • Talus creep adalah rayapan puing-puing hasil pelapukan yang tertimbun di suatu lereng. Terjadi karena pengaruh gravitasi, yang tertimbun di suatu lereng. Terjadi karena pengaruh gravitasi, yang dibantu oleh air sebagai pendorong.

    • Rock creep yaitu gerakan massa batuan secara lambat menuruni lereng disebabkan karena gravitasi.

  • Gerakan cepat (rapid flowage). Gerakan ini dikontrol oleh kejenuhan air pada massa batuan.

    • Earth flow adalah aliran massa batuan yang jenuh air menuruni lereng .

    • Mud flow yakni aliran hancuran batuan halus yang bercampur dengan air melalui lembah-lembah (saluran), terjadi di daerah beriklim kering.

  • Gerakan sangat cepat (very rapid flowage). Gerakan ini dipengaruhi oleh gravitasi.

Cara untuk mencegah gerakan mass wasting adalah sebagai berikut:

  • Menanami lereng dengan vegetasi

  • Membuat teras-teras pada lereng

  • Bangunan di dekat lereng dibuatkan beton penahan

  • Dan usaha-usaha yang lain

Erosi dan transportasi

Erosi adalah suatu bagian dari proses geomorfologi, yaitu proses pelepasan dan terangkatnya material bumi oleh tenaga geomorfologis. Menurut Arsyad (1989), erosi adalah pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah daru suatu tempat ke tempat lain oleh media alami. Media dapat berupa aliran sungai, angin, gerakan massa tanah, dan lain-lain. Erosi sering juga disebut dengan pengikisan, baik berupa air, angin atau gletser.

Adapun faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya erosi, faktor tersebut adalah sifat hujan, kemiringan lerang dari jaringan aliran air, tanaman penutup tanah, dan kemampuan tanah utnuk menahan dispersi dan untuk menghisap kemudian merembeskan air ke lapisan yang lebih dalam. Morgan (1980) menyebutkan bahwa erosi merupakan interaksi antara faktor iklim, topografi, tanah, vegetasi, dan aktivitas manusia yang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

E = f(c.t.v.s.h)

Dimana,

E = erosi c = iklim t = topografi v = vegetasi

F = fungsi s = tanah h = manusia.


Jenis-jenis erosi menurut Morgan (1979) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Erosi percik, yakni proses percikan partikel-partikel tanah halus yang disebabkan oleh pukulan tetes air hujan terhadap tanah dalam keadaan basah.

  • Erosi lembar, yakni erosi yang terjadi karena pengankutan/pemindahan lapisan tanah yang hampir merata di tanah permukaan oleh tenaga aliran perluapan. Kekuatan jatuh tetes-tetes hujan dan aliran perluapan merupakan penyebab utama erosi lembar.

  • Erosi alur, merupakan erosi yang terjadi karena adanya proses erosi dengan sejumlah saluran kecil (alur) yang kedalamannya <>

  • Erosi parit, proses terbentuknya sama seperti erosi alur, akan tetapi tenaga erosinya berupa aliran limpasan, dan alur-alur yang terbentuk sudah sedemikian dalam sehingga sudah tidak dapt dihilangkan dengan pengolahan tanah secara biasa.

sedimentasi

Batuan hasil pelapukan secara berangsur diangkut ke tempat lain oleh tenaga air, angin, dan gletser. Air mengalir di permukaan tanah atau sungai membawa batuan halus baik terapung, melayang atau digeser di dasar sungai menuju tempat yang lebih rendah. Hembusan angin juga bisa mengangkat debu, pasir, bahkan bahan material yang lebih besar. Makin kuat hembusan itu, makin besar pula daya angkutnya. Di padang pasir misalnya, timbunan pasir yang luas dapat dihembuskan angin dan berpindah ke tempat lain. Sedangkan gletser, walaupun lambat gerakannya, tetapi memiliki daya angkut besar. Lalu, apa yang dimaksud dengan sedimentasi?

Sedimentasi adalah peristiwa pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh tenaga air atau angin tadi. Pada saat pengikisan terjadi, air membawa batuan mengalir ke sungai, danau, dan akhirnya sampai di laut. Pada saat kekuatan pengangkutannya berkurang atau habis, batuan diendapkan di daerah aliran air tadi. Karena itu pengendapan ini bisa terjadi di sungai, danau, dan di laut. Pengendapan yang terjadi di sungai disebut sedimen fluvial. Hasil pengendapan ini biasanya berupa batu giling, batu geser, pasir, kerikil, dan lumpur yang menutupi dasar sungai.

Di danau juga bisa terjadi endapan batuan. Hasil endapan ini biasanya dalam bentuk delta, lapisan batu kerikil, pasir, dan lumpur. Proses pengendapan di danau ini disebut sedimen limnis.

Sedimentasi atau pengendapan yang dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu lama dapat mengubah permukaan bumi menjadi dataran yang lebih tinggi. Pengikisan oleh tenaga air atau mungkin angin di daerah pegunungan mengakibatkan adanya pengendapan di daerah yang agak rendah, sehingga lama kelamaan berubah menjadi dataran tinggi. Misalnya Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Gayo.


  1. Bentuk-bentuk Muka Bumi

Pada dasarnya bentuk-bentuk muka bumi dibagi menjadi 2 (dua), yakni bentuk muka bumi pada wilayah daratan dan bentuk muka bumi pada wilayah lautan. Masing-masing bentuk muka bumi baik di daratan maupun di lautan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Lalu apa saja bentuk muka bumi di wilayah daratan dan lautan tersebut. Berikut akan dijelaskan lebih rinci bentuk-bentuk muka bumi di kedua wilayah tersebut.

    1. Di daratan

Bentuk muka bumi di wilayah daratan berada di permukaan bumi yang tidak tertutupi air. Bentuk muka bumi di daratan ini terbagi menjadi 3 (tiga), yakni: dataran rendah, dataran tinggi, gunung, dan pegunungan.

  • Dataran rendah. Merupakan suatu bentang alam tanpa banyak memiliki perbedaan ketinggian antara satu tempat dengan tempat yang lain. Dataran ini mempunyai ketinggian mencapai 200 m di atas permukaan air laut. Contoh dari dataran rendah, yakni dataran aluvial (contoh dataran aluvial di Sumatra Bagian Timur).

  • Dataran tinggi. Merupakan dataran yang luas yang letaknya di daerah tinggi atau pegunungan. Dataran tinggi terbentuk sebagai akibat hasil erosi dan sedimentasi. Dataran ini juga dinamakan plato, contoh dataran tinggi gayo, dataran tinggi dieng.

  • Gunung. Merupakan bentuk muka bumi yang berbentuk kerucut atau kubah berdiri sendiri. Pada beberapa gunung ditemukan juga yang bersambung dengan gunung lainnya, namun bentuk terpisahnya masih jelas. Umumnya gunung merupakan gunung berapi, contoh gunung bromo, gunung semeru, dan gunung merapi.

  • Pegunungan. Bentuk muka bumi ini berbeda dengan gunung, tetapi juga memiliki persamaan yakni letaknya sama-sama tinggi. Perbedaannya adalah kalo pegunungan merupakan suatu jalur memanjang yang berhubungan antara puncak yang satu dengan puncak yang lainnya. Pegunungan biasanya relatif luas. Pegunungan dapat dibedakan menjadi pegunungan tua dan muda. Pegunungan tua merupakan pegunungan yang relatif rendah dengan puncaknya yang relatif tumpul dan lerengnya landai (contoh pegunungan skandinavia dan australia timur), sedangkan pegunungan muda pada umumnya tinggi denga puncaknya yang runcing dan lerengnya relatif curam. Contoh dari pegunungan di Indonesia adalah pegunungan bukit barisan.

    1. Di lautan

Bentuk muka bumi di wilayah lautan merupakan daerah yang tergenang oleh air laut dan letaknya di dasar laut. Contoh relief dasar laut, yakni:

  • Palung laut (trough) merupakan daerah ingresi di laut yang bentuknya memanjang. Contoh palung sunda (7450 meter)

  • Lubuk laut (basin) terjadi akibat tenaga tektonik merupakan laut ingresi dan bentuknya bulat. Contoh lubuk sulawesi, lubuk banda

  • Gunung laut adalah gunung yang kakinya ada di dasar laut dan puncaknya menjulang ke atas permukaan air laut. Contoh gunung krakatau.

  • Punggung laut merupakan satuan atau deretan bukit di dalam laut. Contoh punggung laut Sibolga.

  • Ambang laut adalah punggung laut yang memisahkan dua bagian laut atau dua laut dalam contoh ambang laut sulu, ambang laut sulawesi.

Secara umum dasar laut terdiri atas empat bagian. Pembagian ini dimulai dari bagian daratan menuju ke tengah laut, adalah sebagai berikut:

1. Landasan Benua (Continental Shelf)

Continental shelf (landasan benua) adalah dasar laut yang berbatasan dengan benua. Di dasar laut ini sering ditemukan juga lembah yang menyerupai sungai. Lembah beberapa sungai yang terdapat di Continental Shelf ini merupakan bukti bahwa dulunya continental shelf meupakan bagian daratan yang kemudian tenggelam.

2. Lereng Benua (Continental Slope)

Continental slope (lereng benua) biasanya terdapat di pinggir continental shelf. Daerah continental slope bisa mencapai kedalaman 1500 m dengan sudut kemiringan biasanya tidak lebih dari 5 derajat.



3. Deep Sea Plain

Deep sea plain meliputi dua pertiga seluruh dasar laut dan terletak pada kedalaman lebih dari 1.500 m, biasanya relief di daerah ini bervariasi, mulai dari yang rata sampai pada puncak vulkanik yang menyembul di atas permukaan laut sebagai pulau yang terisolasi.

4. The Deeps

The deeps merupakan kebalikan dari deep sea plain. Hanya sebagian kecil dasar lautan sebagai the deeps. The deeps permukaan laut adalah dasar laut dengan ciri adanya palung laut (trog) dan mencapai kedalaman yang besar, misalnya di Samudera Pasifik mencapai kedalaman 75.000 m.



Senin, 11 Januari 2010

jagat raya

Jagat Raya

Jagat raya/alam semesta/ cosmos adalah sebuah ruang tempat segenap benda langit berada, termasuk bumi tempat manusia hidup. Salah satu teori yang menjelaskan terbentuknya Jagat Raya adalah Teori Bing-Bang

Teori-teori asal mula jagat raya
  • Teori ledakan hebat. Berbagai teori tentang jagad raya membentuk suatu bidang studi yang dikenal sebagai kosmologi. Enstein adalah ahli kosmologi modern pertama. Tahun 1915 ia menyempurnakan teori umumnya tentang relativitas, yang kemudian diterapkan pada pendistribusian zat di ruang angkasa. Pada tahun 1917 ditemukan bahwa ada massa bahan yang hampir seragam dimana keseimbangannya tak tentu antara kekuatan gaya gravitasi dan kekuatan dorong kosmis lain yang tak kenal. Pada tahun 1922 seorang ahli fisika Rusia memecahkan soal itu dengan cara lain. Ia mengatakan bahwa kekuatan tolak tidak berperan, bahkan jagad raya terus meluas dan seluruh partikel bergerak saling menjauh dengan kecepatan tinggi, sebab dengan kekuatan tarik gravitasi, perluasan tersebut dimulai dengan sebuah “Ledakan hebat”.
  • Teori keadaan tetap. Ahli astronomi Inggris Hoyle menerangkan bahwajagad raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa – asas kosmologi tetapi juga tidak berubah dalam waktu – asas kosmologi yang sempurna. Jadi asas kosmologi diperluas sedemikian rupa sehingga menjadi sempurna dan tidak bergantung pada peristiwa sejarah tertentu. Teori keadaan tetap berlawanan sekali dengan teori ledakan hebat. Didalam teori ledakan hebat, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling menjauh. Dalam teori keadaan tetap, harus diterima anggapan bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa diantara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Para ahli astronomi mengatakan bahwa zat baru itu ialah hidrogen, yaitu sumber yang menjadi asal-usul bintang dan galaksi.
Pembentukan zat di ruang angkasa yang kososng itu diterima dengan ragu-ragu oleh para ahli, sebab hal ini rupanya melanggar salah satu hukum fisika, yaitu hukum kekekalan zat.

“Zat yang tidak dapat diciptakan atau dihilangkan , tetapi hanyalah dapat diubah menjadi jenis zat lain atau menjadi energi”.

Sebaliknya, sulit pula untuk menyanggah secara langsung proses pembentukan zat itu, karena berkesinambungan menurut teori keadaan tetap, jumlah zat sangat lambat bertambahnya, kira-kira satu atom setiap seribu juta tahun dalam satu volume ruang angkasa.


Kritikan teori-teori pembentukan jagat raya,
  • Teori ledakan hebat.
Kritikan pertama teori ledakan hebat adalah umur jagad raya yang dihitung secara matematik. Para penganut teori ledakan hebat berpendapat bahwa metode pendataan bintang ini masih kurang begitu seksama dan dengan demikian mereka menganggap bahwa hal itu bukan suatu ancaman berat bagi gagasannya.
Kritikan kedua, bahwa pernyataan tentang semua zat dimampatkan dalam suatu massa padat sangat sulit dipahami. Ledakan dan pergerakan massa ini dapat digambarkan dengan terbangnya proyektil yang ditembakkan dari permukaan bumi.
Ada beberapa kemungkinan yang terjadi, yakni:
Terbangnya begitu cepat, sehingga mudah meleaskan gravitasi bumi dan bergerak sangat cepat memasuki ruang angkasa.
Hampir tidak menghindar dari pengaruh bumi dan terus bergerak sangat lambat kearah luar.
Mungkin tak pernah dapat membangkitkan kecepatan untuk bebas dari gravitasi bumi. Proyektil melambat, lalu berhenti dan jatuhpada kecepatan yang bertambah.

  • Teori keadaan tetap.
Teori tidak menyatakan bahwa sifat rata-rata berbagai galaksi yang dekat dan jauh akan berbeda. Hal ini tidak dapat dijelaskan bahwa dengan dasar teori ledakan hebat yang menyatakan bahwa galaksi mengalami evolusi. Dan terbatasnya kecepatan cahaya, galaksi tersebut pada masa yang berbeda, sehingga galaksi yang sangat jauh, sejauh ribuan tahunan cahaya, dan dalam waktu ribuan juta tahun lalu, menyebabkan ciri-cirinya berbeda.

Pandangan manusia tentang Jagat Raya
  • Pandangan Antroposentris ( Antropos = manusia, centrum/centris =pusat)
Antroposentris adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia sebagai pusat segalanya di alam ini. Anggapan ini dimulai sejak manusia primitif, waktu manusia mulai menyadari ada Bumi dan langit, matahari, bulan, bintang, dan bumi, dianggap serupa dengan bangsa hewan, tumbuhan, dan dengan dirinya sendiri.
  • Pandangan Geosentris ( geo = bumi )
Geosentris adalah pandangan yang menganggap bumi sebagai pusat jagat raya. Semua benda langit mengelilingi bumi, dan semua kekuatan alam berpusat di bumi. Anggapan ini dimulai lebih kurang abad ke-6 sebelum masehi saat para ilmuwan tertarik kepada alam sekitarnya. Beberapa ahli pendukung anggapan geosentris antara lain : Socrates, Plato, Aristoteles, Tales, Anaximander, dan Pytagoras.
  • Pandangan Heliosentris ( helios = matahari)
Heliosentris adalah pandangan yang menyatakan bahwa pusat jagat raya adalah matahari. Ini berarti pergeseran pandangan yang dianggap revolusioner pada waktu itu yang menggantikan kedudukan bumi; sebagai akibat makin majunya alat peneliti dan sifat ilmuwan yang kritis.
Pelopor pandangan ini adalah Nicolaus Copernicus

  • Pandangan Galaktosentris
Galaktosentris yaitu pandangan yang menyatakan bahwa pusat alam semesta adalah galaksi.
Pandangan ini merupakan hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

Satuan Jarak di Jagat Raya
Satuan yang digunakan dalam mengukur jarak jagat raya adalah
Satuan Astronomi (SA) atau Astronomical Unit (AU).
Satu satuan astronomi adalah satu kali jarak rata-rata bumi ke matahari ( ± 150.000.000 km).
1 SA = 15 X 10 7 km. Biasanya hanya digunakan untuk menghitung jarak benda-benda langit yang terdapat dalam sistem tata surya
Tahun Cahaya (TC)
Satu satuan tahun cahaya ialah jarak yang ditempuh cahaya selama satu tahun.
1 TC = 3406 X 10 15 km. Dapat digunakan untuk mengukur jarak antar bintang
Paralaks Second (Parsec = Pc)
Paralaks (detik busur) adalah pergeseran sebuah benda yang sangat jauh bila dilihat oleh pengamat yang tempatnya bergeser terhadap benda, dan bukan karena benda tersebut bergesar. 1 Parsec = 3, 26 tahun cahaya = 206.265 SA . Metode paralaks dapat digunakan untuk mengukur jarak sebuah bintang dari bumi.

Galaxy
Dalam ilmu astronomi galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas, dimana anggotanya mempunyai gaya tarik menarik (gravitasi). Matahari bersama-sama 9 buah planet yang mengitarinya merupakan anggota dari sebuah galaksi yang diberi nama Galaksi Bima Sakti.

Bentuk-bentuk galaksi.
Secara garis besar, menurut morfologinya, galaksi dibagi menjadi 3 tipe, yaitu: tipe galaksi spiral, galaksi elips, dan galaksi tak-beraturan. Pembagian tipe ini berdasarkan bentuk / penampakan galaksi-galaksi tersebut. Galaksi-galaksi yang diamati dan dipelajari oleh para astronom sejauh ini terdiri dari sekitar 75% galaksi spiral, 20% galaksi elips, dan 5% galaksi tak beraturan. Namun ini bukan berarti galaksi spiral adalah galaksi yang paling banyak terdapat di alam semesta ini.
Sesungguhnya yang paling banyak terdapat di alam semesta ini adalah galaksi elips. Jika kita mengambil volume ruang angkasa yang sama, kita akan menemukan lebih banyak galaksi elips daripada galaksi spiral. Hanya saja galaksi tipe ini banyak yang amat redup, sehingga amat sulit untuk diamati.

  • Tipe galaksi spiral
Galaksi spiral merupakan tipe yang paling umum dikenal orang. Mungkin karena bentuk spiralnya yang indah itu. Jika kita mendengar kata galaksi, biasanya yang terbayang adalah galaksi tipe ini. Galaksi kita termasuk galaksi spiral. Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (termasuk lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Anggota galaksi spiral adalah bintang-bintang muda dan tua. Bintang-bintang tua terdapat pada gugus-gugus bola yang tersebar menyelimuti galaksi.
Gugus bola adalah kumpulan bintang-bintang yang berjumlah puluhan sampai ratusan ribu bintang yang lahir bersama-sama, mengumpul berbentuk bola. Gugus-gugus bola inilah yang membentuk halo bersama sama dengan bintang-bintang yang tidak terdapat di bidang galaksi. Bintang-bintang muda terdapat di lengan spiral galaksi yang berada di bidang galaksi. Bintang-bintang muda ini masih banyak diselimuti materi antar bintang, yaitu bahan yang membentuk bintang itu. Bulge pada galaksi spiral adalah bagian yang paling padat. Pada Bima Sakti, pusat galaksi terletak di arah Rasi Sagittarius, tetapi kita tidak dapat mengamatinya dengan mudah, karena materi antar bintang banyak menyerap cahaya yang berasal dari pusat galaksi itu.
Galaksi spiral berotasi dengan kecepatan yang jauh lebih besar dari galaksi elips. Kecepatan rotasinya yang besar itulah yang menyebabkan galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi. Besar kecilnya kecepatan rotasi pada galaksi spiral ini bergantung pada massa galaksi tersebut. Kecepatan rotasi tiap bagian galaksi spiral sendiri tidaklah sama. Semakin ke arah pusat galaksi, kecepatan rotasinya semakin besar. Contoh lain galaksi spiral selain dari Bima Sakti adalah galaksi Andromeda.
Andai saja kita bisa melihat galaksi Bima Sakti dari luar, kita akan melihatnya seperti bentuk galaksi Andromeda ini. Ukuran galaksi Andromeda ini sedikit lebih besar dari Bima Sakti. Galaksi Andromeda bersama-sama dengan Bima Sakti termasuk galaksi spiral raksasa. Jarak galaksi Andromeda ini sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Untuk mengarungi jarak sejauh itu, cahaya memerlukan waktu 2,5 juta tahun. Ini berarti cahaya yang kita terima dari galaksi ini adalah cahaya yang dikirimnya 2,5 juta tahun yang lalu yang menggambarkan keadaan galaksi tersebut pada waktu itu.
Jarak yang merentang antara Bima Sakti dan Andromeda sejauh 2,5 juta tahun cahaya itu dalam ukuran astronomi masih terhitung dekat. Jarak ke galaksi-galaksi lainnya jauh lebih fantastis. Bahkan ada yang sampai milyaran tahun cahaya.
  • Tipe galaksi elips
Sesuai dengan namanya, penampakan galaksi ini seperti elips. Tapi bentuk yang sebenarnya tidak kita ketahui dengan pasti, karena kita tahu apakah arah pandang kita dari depan, samping, atau atas dari galaksi tersebut. Yang termasuk tipe galaksi ini adalah mulai dari galaksi yang berbentuk bundar sampai galaksi yang berbentuk bola pepat. Struktur galaksi tipe ini tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit mengandung materi antar bintang , dan anggotanya adalah bintang-bintang tua. Contoh galaksi tipe ini adalah galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi Virgo.
  • Tipe galaksi tak beraturan
Galaksi tak beraturan adalah tipe galaksi yang tidak simetri dan tidak memiliki bentuk khusus, tidak seperti dua tipe galaksi yang lainnya. Anggota dari galaksi tipe ini terdiri dari bintang-bintang tua dan muda. Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil, dua buah galaksi tetangga terdekat Bima Sakti, yang hanya berjarak sekitar 180.000 tahun cahaya dari Bima Sakti. Galaksi tak beraturan ini banyak mengandung materi antar bintang yang terdiri dari gas dan debu-debu.

Bintang
Sebagian terbesar bintang-bintang adalah matahari. Kesemuanya itu bersinar dengan cahaya sendiri. Beberapa bintang malah lebih besar dan lebih cemerlang daripada matahari kita. Tetapi karena jaraknya demikian jauh bintang-bintang itu hanya nampak sebagai bintik di langit. Didalam Bima Sakti massa terbesar terdiri dari gas atau sebagian gas tampak di sekitar bintang-bintang. Ini dinamakan kabut. Ada kabut lain yang terdapat di luar galaksi kita, misalnya kabut andromeda.
Ada berbagai ukuran bintang pada jarak yang berbeda-beda. Betelgeuse, di rasi Orion, garis tengahnya 550 kali garis tengah matahari. Karena berupa bintang merah yang sangat besar, Betelgeuse dikelompokkan sebagai Raksasa Merah. Antares di rasi scorpio, besarnya kira-kira 230 kali besar matahari. Suhu bintang-bintang ini lebih rendah dari pada suhu matahari; Betelgeus suhunya 40000 C dan Antares 35000 C. Suhu permukaan matahari sekitar 60000 C. Suhu pusatnya 150000000 C.
Jadi ukuran dan suhu bintang beraneka ragam. Bintang kerdil ialah bintang yang tak mengerut lagi, tetapi lambat laun kehilangan bahangnya. Matahari ialah sebuah bintang kerdil kuning. Raksasa merah dan kerdil putih adalah bintang yang jauh lebih tua daripada matahari.

Tata surya
Tata surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami. Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya.
Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225–250 juta tahun untuk untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 20–25 kali dari semenjak terbentuk.
Tata surya dikekalkan oleh pengaruh gaya gravitasi matahari dan sistem yang setara tata surya, yang mempunyai garis pusat setahun kecepatan cahaya, ditandai adanya taburan komet yang disebut awan Oort. Selain itu juga terdapat awan Oort berbentuk piring di bagian dalam tata surya yang dikenali sebagai awan Oort dalam.

Hipotesis tentang asal-usul tata surya
  • Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun 1775. Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula. Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam. Dengan cara yang sama, planet luar juga terbentuk.
  • Hipotesis Planetesimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.
Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.
  • Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.
Sejarah penemuan
Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543) sebelumnya. Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya
Pada 1781, William Hechell (1738-1782) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Pluto kemudian ditemukan pada 1930. Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian pada 1978, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto ditemukan, sebelumnya sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya karena ukurannya tidak berbeda jauh dengan Pluto. Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lain di belakang Neptunus (disebut objek trans-Neptunus) yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Obyek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004).
Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Obyek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, obyek ini juga memiliki satelit.

Jarak Planet Dengan Matahari
Daftar planet dan jarak rata-rata planet dengan matahari dalam tata surya adalah seperti berikut:
57,9 juta kilometer
ke Merkurius
108,2 juta kilometer
ke Venus
149,6 juta kilometer
ke Bumi
227,9 juta kilometer
ke Mars
778,3 juta kilometer
ke Jupiter
1.427,0 juta kilometer
ke Saturnus
2.871,0 juta kilometer
ke Uranus
4.497,0 juta kilometer
ke Neptunus
Terdapat juga lingkaran asteroid yang kebanyakan mengelilingi matahari di antara orbit Mars dan Jupiter.
Karena rotasinya terhadap sumbu masing-masing, garis khatulistiwa menjadi lingkar terpanjang yang terdapat di setiap planet dan bintang.

Gambaran umum Tata Surya (digambarkan tidak sesuai skala): Matahari, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Ceres, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto, dan Eris.




Rasi bintang
Rasi Bintang adalah konfigurasi khusus yang di bentuk berdasarkan garis-garis khayal di antara bintang-bintang yang berdekatan. Bentuk konfigurasi ini berbeda-beda dan seolah memiliki ruang tiga dimensi. Himpunan Astronomi Internasional telah menetapkan sebanyak 88 rasi bintang yang ada. Kesemua rasi tersebut berada dalam posisi yang berbeda-beda. Bentuk rasi bintang umumnya berdasarkan mitologi Yunani melalui simbol-simbol zodiak. Dari 88 rasi bintang yang ada, rasi bintang terluas aalah Hydra, sementara rasi bintang yang terkecil adalah Crux.
Gbr. Rasi bintang adalah sebagai berikut:

zodiak
  • aries.
Asalnya dari domba berbulu emas yg dikirim oleh Nephele untuk menyelamatkan putra-putrinya Phrixus & Helle yg hendak dihukum mati oleh ayahnya, King Athamas, atas hasutan ibu tiri mereka, Ino. Domba tsb. membawa Phrixus & Helle terbang meninggalkan Boeotia menuju ke Colchis di Caucasus. But dalam perjalanan Helle jatuh ke laut & tenggelam ke laut yg sejak saat itu dinamai Hellespont (Greek: pontus = sea). Sesampainya di Colchis Phrixus diterima oleh King Aetes & dinikahkan dgn putri sulungnya. Sebagai tanda terima kasih kepada para dewa/i yg telah melindunginya selama perjalanan, Phrixus mengorbankan domba tsb. & memberikan bulu emasnya kepada mertokunya.
  • Taurus.
Banteng jelmaan Jupiter saat menculik Princess Europa, putri King Agenor of Sidon & Queen Telephassa. Princess Europa, beberapa hari sebelum diculik, bermimpi 2 org wanita, East & West, bertengkar memperebutkan dirinya, yg diakhiri dgn kemenangan West, itu berarti doski harus ninggalin tanah kelahirannya untuk pergi ke barat. Doski kagak mo. Akhirnya Jupiter sendiri menjelma menjadi banteng jinak di antara ternak peliharaan bokap Princess Europa.
Princess Europa terpikat oleh banteng tsb & duduk di atas punggungnya. Tak dinyana banteng tsb. kemudian melarikan Princess Europa menyeberangi lautan sampe ke Crete & sejak saat itu daerah barat di sekitarnya menyandang namanya. Sesampe di Crete Jupiter menampakkan wujud aslinya sebelon menikahi Princess Europa dalam wujud rajawali emas. 3 putra dilahirkan dari perkawinan mereka: Minos, Rhadamanthys, & Sarpedon.
  • Gemini.
Jupiter yg terpikat oleh kejelitaan Queen Leda of Sparta mendatanginya dalam wujud angsa putih, padahal Queen Leda of Sparta udah bersuamikan King Tyndareus. Dari hasil hubungan mereka Queen Leda of Sparta melahirkan 2 butir telur. Dari 2 butir telur tsb. menetaslah 4 bayi: Clytaemnestra, Castor, Pollux, & Helen. Clytaemnestra & Castor adalah putri & putra dari King Tyndareus, karena itu mereka mortal, sedangkan Pollux & Helen adalah benih dari Jupiter karena itu mereka immortal. Setelah dewasa Castor & Pollux menjadi 2 sodara yg saling menyayangi & tak terpisahkan. Mereka juga pendekar-pendekar yg gagah berani, mereka ikut dalam expedition mencari bulu domba emas di Colchis bersama para Argonauts yg laennya & membuktikan merekalah yg terbaik dalam boxing. King Leucippus menjanjikan ke-2 putrinya untuk menjadi istri mereka namun kemudian malah menikahkan mereka kepada putra-putra King Messenia: Idas & Lynceus.
Akibatnya terjadi pertempuran di antara mereka. Dalam pertempuran itu Castor tewas oleh Idas yg kemudian dibinasakan oleh petir Jupiter, sementara Pollux menewaskan Lynceus. Pollux begitu berduka ditinggal oleh Castor sehingga memohon kepada Jupiter mencabut his immortality agar dapat menyusul Castor ke Hades. Jupiter yg terharu menyaksikan cinta Pollux pada sodaranya kemudian mengangkat mereka ber2 menjadi rasi bintang Gemini di angkasa.
  • Cancer.
Kepiting raksasa yg dikirim oleh Juno untuk membantu Hydra membunuh Hercules yg sedang melaksanakan tugas ke-2nya dari King Eurystheus of Mycaena, yaitu memusnahkan Hydra, monster beracun berkepala 9 (or 10???) dari rawa-rawa Lerna. Ketika Hercules sedang bersusah payah memerangi Hydra tiba-tiba dirasakannya ada sesutu benda tajam mencapit kakinya, ternyata seekor kepiting raksasa. Dgn gusar dihancurkannya tubuh kepiting tsb. Juno merasa kecewa karena tujuannya membunuh Hercules tak terlaksana namun menghargai kesetiaan kepiting tsb. sehingga kemudian mengangkat tubuhnya ke angkasa & menjadikannya rasi bintang Cancer.
  • Leo.
Jelmaan dari the Nemean Lion yg dibunuh Hercules. Juno dalam kebenciannya terhadap Hercules membuatnya gila sehingga membunuh ke-3 putranya dari Princess Megara of Thebes. Untuk menebus kesalahannya Hercules harus mengabdi kepada King Eurystheus of Mycaenea serta menunaikan 12 tugas berat. Tugas I yg harus ditunaikan adalah membunuh the Nemean Lion yg telah menerror penduduk Nemea selama bertahun-tahun. The Nemean Lion memiliki kulit yg kebal senjata sehingga Hercules kesulitan menghadapinya, namun akhirnya ketika sang singa lelah Hercules berhasil mencekik lehernya sampai mati. Setelah itu dgn menggunakan cakar sang singa sendiri Hercules menguliti sang singa & mengenakan kulitnya sebagai busana pelindung yg membuat Hercules sulit dilukai senjata apapun.
  • Virgo dan libra.
Jelmaan Astrea, dewi kesucian, putri Jupiter dgn Justitia, dewi keadilan. Konon ketika dunia belum mengenal dosa hubungan manusia dgn dewa/i sangatlah harmonis. Mereka hidup di antara manusia di bumi. Sayang sekali hubungan ini kemudian rusak oleh dosa sehingga dewa/i tidak lagi berkenan tinggal di antara manusia & mereka meninggalkan bumi untuk tinggal di langit. Astrealah yg terakhir meninggalkan bumi untuk tinggal di langit di antara bintang-bintang, menjadi rasi bintang Virgo, sang Perawan, karena Astrea bersumpah untuk tetap tinggal perawan sebagaimana keinginan ibunya sebelum dipersunting Jupiter. Ada juga yg mengatakan bahwa rasi bintang Virgo adalah jelmaan dari Justitia sendiri & bukan Astrea, karena itu dalam urutan berikutnya terdapat rasi bintang Libra yg adalah penjelmaan dari timbangan yg dibawa oleh Justitia sebagai dewi keadilan
  • Scorpio.
Orion adalah seorg pemburu bangsa Boeotia yg tampan & perkasa. Ketika menjalin cinta dgn Aurora, dewi fajar, Orion pernah sesumbar akan memusnahkan semua hewan buas di muka bumi dan mempersembahkannya bagi Aurora. Apollo yg mendengar hal tsb. kemudian mengirim seekor kalajengking raksasa untuk membunuh Orion. Aurora memohon bantuan Diana, dewi perburuan, agar menyelamatkan Orion. Diana yg menyayangi Orion sebagai sesama pemburu bersedia menyelamatkan Orion. Pada saat Orion sedang dikejar-kejar oleh kalajengking raksasa tsb., Diana bersiap-siap membidikkan panahnya untuk membunuh kalajengking tsb.. Tiba-tiba Apollo muncul & mengaburkan pandangan Diana sehingga anak panahnya meleset, justru mengenai Orion yg tewas seketika. Diana menjadi berduka karena tak dapat menepati janjinya pada Aurora kemudian menempatkan Orion di angkasa sebagai rasi bintang Orion, sedangkan kalajengking rakasasa tersebut oleh Apollo juga ditempatkan di angkasa sebagai rasi bintang Scorpio dalam posisi sedang memburu Orion.
  • Sagitarius.
Cheiron adalah a centaur, makhluk yg bertubuh bagian atas berupa manusia, namun bertubuh bagian bawah berupa kuda, putra Saturn dari Phylira, an Oceanid. Gak seperti centaur yg pada umumnya bersifat liar & buas, Cheiron memiliki kebijaksanaan & kemampuan yg tinggi dalam berbagai bidang sehingga banyak heroes yg memperoleh keahlian mereka karena didikan Cheiron, di antaranya adalah: Jason, Hercules, & Achilles. Suatu hari Hercules mengunjungi Cheiron di guanya. Karena suatu misunderstanding akhirnya terjadilah pertempuran antara Hercules dgn para centaurs. Meskipun Cheiron sendiri tidak terlibat dalm pertempuran tsb. namun salah 1 anak panah beracun Hercules menembus tubuhnya & menimbulkan luka yg tak tersembuhkan. Celakanya Cheiron sendiri immortal karena berayahkan an immortal sehingga penderitaannya gak pernah akan berakhir. Akhirnya doski memohon kepada Jupiter agar mencabut his immortality. Jupiter gak mencabut his immortality melaenkan menjadikannya rasi bintang Sagittarius.
  • Capricorn.
Saturn merajai alam setelah menumbangkan kekuasaan ayahnya sendiri, Caelus. Dia mengawini salah seorang saudarinya sendiri, Cybele. Dari perkawinan ini lahirlah 5 orang anak, yaitu Vesta, Juno, Ceres, Neptune, dan Pluto. Namun teringat akan kutukan ayahnya, Saturn menelan semua anaknya begitu mereka dilahirkan untuk menghindari bencana bagi dirinya. Pada saat kehamilannya yg ke-6 Cybele yang berduka oleh ulah Saturn terhadap anak-anak mereka sendiri kemudian pergi ke lereng Gunung Dicte di Crete untuk melahirkan bayinya agar selamat dari incaran suaminya. Sekembalinya ke istana Saturn, Cybele berpura-pura mengerang sakit hendak melahirkan. Setelah persalinannya selesai dia menyerahkan bungkusan bayinya kepada Saturn untuk ditelan. Tanpa memeriksa lagi Saturn menelan bungkusan yg diberikan oleh istrinya tsb. yg ternyata berisi sebongkah batu.
Putra keenam Saturn dan Cybele yg selamat dari kebuasan ayahnya diasuh oleh para peri di hutan lereng Gunung Dicte, terutama Melia & Adrastea. Mereka menamai bayi itu Jupiter. Para makhluk menyayangi dewa kecil tsb. seolah mereka tahu bahwa kelak Jupiterlah yg akan membebaskan mereka dari cengkeraman sang tiran Saturn. Seekor kambing betina, Amalthea, setiap hari memberikan air susunya kepada Jupiter dgn kasih sayang seorg ibu, kelak setelah Jupiter berkuasa Amalthea ditempatkan di angkasa di antara para bintang menjadi rasi bintang Capricorn. Ada juga versi yg mengatakan bahwa rasi bintang Capricorn adalah penjelmaan dari Aegipan, putra Jupiter dari Aix, seekor kambing betina, yg berwujud kambing. Ketika monster Typhoon menyerang Olympus & memotong urat-urat Jupiter, para dew/i melarikan diri & menjelma menjadi hewan-hewan untuk menyelamatkan diri. Aegipan sendiri meski sudah berwujud sebagai hewan menjelma menjadi ikan, oleh karena itu rasi bintang Capricorn kerap kali dilukiskan sebagai kambing berekor ikan. Kemudian Mercury bersama Aegipanlah yg berhasil mencuri urat-urat Jupiter dari Typhoon & mengembalikannya kepada ayah mereka yg kemudian mengalahkan Typhoon. Sebagai tanda terima kasihnya Jupiter mengabadikan putranya sebagai rasi bintang Capricorn.
  • Aquarius.
Penjelmaan Catamite alias Ganymede, putra King Tros dari Troy dgn Callirhoe. Konon Catamite memiliki perawakan & wajah yg sangat rupawan sehingga Jupiter jatuh hati padanya sehingga mengutus rajawali emasnya, Aquila untuk menculik Catamite & membawanya ke Olympus saat menggembalakan ternak ayahnya di lereng Gunung Ida untuk dijadikan pembawa cawan pribadi & kekasih Jupiter. Sebagai gantinya Jupiter menganugerahkan kuda-kuda perkasa & pohon batu mulia kepada King Tros Ketika Juno memperlihatkan rasa cemburu & ketidaksukaannya kepada Catamite, Jupiter justru menjadikannya rasi bintang Aquarius. Jupiter juga menjadikan Aquila rasi bintang & menempatkannya di dekat rasi bintang Aquarius untuk menjaga Catamite & untuk mengenang peristiwa penculikannya. Konon bangsa Mesir kunolah yg menamai rasi bintang ini sedemikian sebab kemunculannya di langit menandai tibanya saat Sungai Nile meluap membanjiri pesisirnya & membawa lumpur hitam yg menyuburkan tanah Mesir.
  • Pisces.
Penjelmaan Venus & putranya, Cupid saat monster Typhoon menyerang Olympus & memotong urat-urat Jupiter. Mereka ber2 menjelma menjadi sepasang ikan & untuk menjaga agar mereka tidak sampai terpisah mereka mengikat ekor mereka ber2 menjadi 1 saat berenang di lautan bintang di Via Galactea alias Galaksi Bima Sakti.