Senin, 24 Januari 2011

5 makanan agar tidur jadi nyenyak

Jumat, 21 Januari 2011 | 15:36 WIB

KOMPAS.com — Apa yang Anda santap pada malam hari ternyata akan memberi pengaruh cukup besar pada kualitas tidur. Anda sebenarnya dapat dengan mudah memperoleh istirahat yang lebih baik dengan hanya membuat sejumlah perubahan dan menambahkan beberapa jenis makanan tertentu yang membantu tidur.

Satu hal yang perlu diingat, Anda tidak perlu menyantap jenis makanan ini sesaat sebelum tidur. Sebab, hal ini justru akan membuat Anda terjaga akibat peningkatan aliran darah ke sistem pencernaan.

Konsumsilah makanan ini satu atau dua jam sebelum Anda beranjak ke tempat tidur. Hal ini akan memberi kesempatan bagi proses pencernaan sehingga efek atau khasiat makanan ini akan terasa.

Berikut ini lima jenis makanan yang membantu Anda tidur lebih nyenyak:

1. Keju cottage

Keju jenis ini adalah sumber protein paling sempurna bagi Anda sebelum tidur. Keju ini mengandung protein kasein yang diserap secara perlahan oleh tubuh. Kasein akan mendistribusikan asam amino ke jaringan otot selama beberapa jam setelah dikonsumsi.

Selain itu, keju membantu Anda tidur nyenyak karena mengandung asam amino triptofan, yang secara alami akan diubah tubuh menjadi dua jenis hormon yang membantu tidur, yakni melatonin dan serotonin.

2. "Oatmeal"

Meskipun kebanyakan orang mengira oatmeal adalah menu untuk sarapan, makanan ini juga berguna di malam hari. Pasalnya, karbohidrat dalam oatmeal memicu pelepasan serotonin dalam tubuh. Serotonin adalah hormon yang membuat kita nyaman, menurunkan stres, dan menjadikan pikiran lebih tenang.

Karena oatmeal juga dicerna lebih lambat, pemilihan makanan ini tentu sangat tepat. Anda tidak perlu khawatir akan terbangun di malam hari akibat kadar gula darah Anda melonjak.

Tambahkan apel pada menu oatmeal dengan sedikit kayu manis. Anda juga dapat menyajikannya bersama susu skim.

3. Kacang atau selai kacang

Makanan lain yang perlu Anda pertimbangkan untuk memperbaiki kualitas tidur adalah kacang atau selai kacang alami. Kacang adalah sumber alami niasin, nutrien yang juga dapat membantu pelapasan serotonin dalam tubuh. Kedua jenis makanan ini memang mengandung lemak dan kalori yang sedikit lebih tinggi. Oleh sebab itu, Anda harus bijak mengatur porsinya. Dengan mengonsumsinya secara moderat, kedua jenis makanan ini dapat membantu keberhasilan Anda dalam pengaturan diet.

Untuk mendapat hasil terbaik, sajikan selai kacang dengan roti gandum utuh.

4. Susu hangat

Minuman yang satu ini memang sudah legendaris dalam membantu Anda supaya cepat tidur. Alasan di balik manfaatnya adalah kandungan triptofan. Bagi kebanyakan orang, menyajikannya dalam bentuk minuman hangat akan membuat pikiran lebih tenang dan rileks.

Selain itu, susu juga mengandung kalsium yang akan membantu otak mengatur produksi hormon melatonin, yang secara alami berfungsi mengatur siklus tidur Anda setiap hari.

Tambahkan madu alami jika Anda lebih suka rasa manis dan itu pun akan menambah karbohidrat untuk membantu pelepasan serotonin.

5. Anggur

Nah, makanan terakhir yang perlu Anda pertimbangkan dalam memperbaiki tidur adalah anggur. Buah ini adalah satu-satunya yang mengandung hormon melatonin. Oleh sebab itu, dengan menambahkan buah ini secara teratur pada menu santapan Anda, upaya tubuh untuk membentuk siklus tidur-bangun secara alami akan terbantu. Alhasil, Anda pun akan bisa tidur lebih cepat dan nyenyak setiap malam.

Cara menyajikannya, Anda dapat mencampur potongan anggur dalam semangkuk yoghurt. Menu ini akan menjadi camilan sempurna sebelum tidur.

Sumber : askmen

lenyapkan kecemasan dengan menulis

Jumat, 14 Januari 2011 | 10:14 WIB

Kompas.com - Cemas, khawatir berlebihan, gemetar sampai sakit perut merupakan gejala-gejala ketika kita sedang stres. Biasanya gejala ini muncul saat kita menghadapi peristiwa penting seperti ujian atau wawancara kerja. Untuk mengatasinya, ada cara mudah, yakni dengan menulis.

Riset menunjukkan menuliskan hal-hal yang menimbulkan rasa cemas efektif untuk menjernihkan pikiran dan membantu kita lebih fokus pada tantangan yang akan dihadapi. Teknik ini sudah terbukti mampu meningkatkan kemampuan para siswa hingga 20 persen jika dibandingkan dengan siswa yang tidak melakukan apa-apa ketika cemas.

"Ketika seseorang sedang cemas ia menghabiskan energi yang sebenarnya bisa dipakai untuk mengerjakan tugas lain. Dengan menuliskan hal-hal yang mencemaskan, rasa cemasnya bisa dikurangi," kata profesor Sian Beilock dari University of Chicago.

Sebelumnya Prof.Beilock pernah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa situasi penuh tekanan bisa mengosongkan bagian otak yang memproses power yang disebut sebagai memori kerja (working memory).

Memori kerja ini merupakan tempat sementara di lapisan otak luar dan menjadi semacam notepad yang bisa membuat seseorang mengerjakan informasi yang berkaitan dengan tugas yang sedang dihadapi. Akan tetapi notepad ini juga bisa dipenuhi dengan hal-hal yang sedang dicemaskan. Akibatnya kita bisa kehilangan power otak.

Dengan menuliskan hal-hal yang membuat kita merasa cemas, selain rasa cemas akan berkurang, kepercayaan diri juga lebih meningkat. Kegiatan menulis juga akan memenangkan otak dan menguatkan keseimbangan mental. Hal itu dibuktikan dalam percobaan yang dilakukan Beilock terhadap 20 mahasiswa.

"Teknik menuliskan kecemasan ini bisa meningkatkan performa kita dalam menghadapi berbagai situasi yang stresful, seperti presentasi, wawancara kerja atau ujian," kata Beilock.

Sebelumnya sebuah studi lain menunjukkan ketegangan emosional juga bisa diredakan dengan kegiatan menulis puisi ataupun bernyanyi.

berbicaralah pada diri sendiri

Senin, 24 Januari 2011 | 07:38 WIB

Kompas.com - Tanpa kita sadari, ternyata diri juga butuh untuk diajak bicara. Karena ternyata, dengan mengajak diri berbicara kita telah memberikan kesempatan untuk memperkaya diri.

Menurut para ahli, kebiasaan berbicara dengan diri sendiri atau self talk sudah ada sejak kita belajar bicara dan merupakan bagian dari proses belajar anak. Dan bicara dengan diri sendiri, tidak melulu dalam bentuk dialog dengan suara. Sebab semua yang terlintas dalam otak kita, sebenarnya cara kita berbicara dengan diri sendiri.

Maka jangan heran jika dalam satu menit, ada 150-300 kata. Itu artinya, 45-51 ribu kata per hari, total kata yang kita ucapkan setiap harinya pada diri kita sendiri. Menurut psikolog Toge Aprilianto dari Surabaya, berbicara pada diri sendiri bisa menjadi sangat dominan dalam diri setiap orang. Dan jika kita terbiasa berbicara pada diri sendiri akan memberikan banyak kelebihan, diantaranya:

1. Penyaluran emosi : Menggerutu karena lama menunggu adalah contoh dari berbicara dengan diri sendiri untuk menyalurkan emosi. Hanya saja, pastikan agar jangan sampai komunikasi dengan diri sendiri ini malah membuat kita semakin kesal.

2. Alat bantu mengambil keputusan : Semua faktor yang ada ketika kita dihadapkan pada dua kondisi untuk dipilih bisa dibicarakan pada diri sendiri dengan lebih fair.

3. Mengenal dan menerima diri sendiri : Berbicara dengan diri sendiri membuat kita lebih akrab dengan diri sendiri. Ini akan membantu kita tidak ikut terseret menjadi orang kebanyakan, karena kita lebih bisa mendengar kata hati kita ketika masuk dalam situasi atau lingkungan baru.

4. Berinteraksi dengan orang lain : Berbicara dengan diri sendiri akan menjadi media menimbang kebutuhan sendiri, mengira-ngira apakah orang lain bisa memenuhi kebutuhan kita, menimbang risikonya kalau ada untuk kemudian dijadikan referensi mengambil tindakan.

5. Memengaruhi orang lain dengan sehat: Sebelum menyakini orang lain, kita harus menyakinkan diri sendiri atau hal yang diinginkan dan direncanakan. Kalau kita tidak tahu apa yang kita mau, bagaimana bank akan percaya pada kita? Maka ajukanlah banyak pertanyaan kepada diri sendiri dulu, baru menyakinkan menyakinkan orang lain.

6. Mengembangkan diri : Berbicara dengan diri sendiri dapat menjadi media mengembangkan diri, jika kita menggunakan nada positif sama ketika kita menggunakannya untuk penyaluran emosi. (Lily Turangan/Siagian Priska)

Sumber : Prevention Indonesia