Kamis, 11 Maret 2010
"kismis, kudapan sehat hambat bakteri"
Senin, 8 Maret 2010 | 09:21 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ukurannya kecil, tetapi kandungan kalorinya besar karena berisi gula yang tergolong tinggi. Gula yang menimbulkan rasa manis ini membuat kismis menjadi kudapan yang digemari anak-anak.
Konsumsi secara moderat tidak menjadi masalah karena kismis dibuat dari anggur merah yang dikeringkan. Bila dibandingkan dengan bahan segarnya, kadar serat kismis jauh lebih tinggi karena bentuknya lebih kering.
Sekitar 40 gram kismis dihitung sebagai satu porsi buah. Ini berarti setengah dari konsumsi buah harian yang direkomendasikan bagi anak dengan diet 1.000 kalori.
Selain mengandung antioksidan, kismis juga tinggi karbohidrat serta kaya serat dan zat besi. Dalam kismis juga terkandung potasium dan zat besi. Sekitar 7 persen kebutuhan dua mineral tersebut bisa diperoleh dari 25 gram kismis.
Namun, pemberian kismis bagi anak harus diperhatikan. Bentuknya yang kecil bisa menyebabkan anak tersedak. Itu sebabnya, Texas Children Hospital, Amerika Serikat, tidak menganjurkan pemberian kismis pada anak berusia di bawah dua tahun.
Menurut Prof. DR. Made Astawan, MS, ahli teknologi pangan dan gizi dari IPB, kandungan kismis yang utama adalah karbohidrat, vitamin, dan mineral, sedangkan kadar proteinnya rendah. Rasa manis yang timbul pada kismis memang disebabkan kadar gula yang cukup tinggi. Jenisnya gula sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Sukrosa dan fruktosa relatif lebih sedikit membuat gigi berlubang.
Menghambat Bakteri
Sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari University of Illinois, Chicago College of Dentistry, AS, menunjukkan bahwa konsumsi kismis membantu mencegah terjadinya gigi berlubang serta penyakit gusi. Rupanya, lima jenis antioksidan yang terdapat pada kismis berguna dalam pencegahan tersebut.
Kandungan asam oleanolik dan komponen fitokimia lainnya juga menghambat pertumbuhan bakteri dalam mulut, terutama bakteri yang bertanggung jawab terhadap kerusakan gigi. Fitokimia merupakan komponen antioksidan alami yang dijumpai pada tumbuhan. Fitokimia yang terdapat pada kismis yang spesifik ini membantu melawan kerusakan gigi dan penyakit gusi. Begitu pernyataan Julie Jones, Ph.D, profesor bidang gizi dari College of St. Catherine.
Asam tersebut akan menghentikan upaya bakteri dari perlengketan pada permukaan gigi. Dengan demikian, akan mencegah terjadinya plak. Hasil penelitian yang dibiayai oleh California Raisin Marketing Board dipresentasikan awal tahun 2005 pada pertemuan American Society for Microbiology, Atlanta, AS.
Walau demikian, masih banyak ahli yang tetap menganggap bahwa kismis bisa merusak gigi. Ada benarnya pernyataan itu, terlebih bila sehabis mengonsumsi kismis anak lupa menggosok gigi. Sebenarnya ada dua faktor utama yang meningkatkan risiko gigi berlubang pada anak. National Network for Child Care, Iowa State Unviersity, menyebutkan bahwa lamanya makanan berada pada mulut dan jumlah kandungan gula yang ada pada makanan yang dikonsumsi, akan meningkatkan risiko kerusakan gigi. Bila makanan tersebut lengket atau dikulum, akan bertahan lebih lama dalam mulut. Makanan seperti popcorn yang berselaput karamel lebih cenderung menyebabkan terjadinya gigi berlubang.
Beberapa jenis makanan menjadi masalah saat dikonsumsi tersendiri, tetapi tidak menjadi masalah ketika diasup sebagai bagian dari makanan utama. Gigi mempunyai kesempatan lebih baik untuk membersihkan zat bergula oleh makanan lainnya dan cairan yang ikut masuk ke mulut. Cara terbaik adalah membuat makanan yang lengket seperti buah kering sebagai bagian dari makanan utama dan berikan buah segar sebagai kudapan bergizi.
Beberapa fakta tentang kismis:
1. Di AS, kismis populer sebagai penyerta sarapan. Biasanya ditambahkan pada sereal. Di Indonesia, kismis lebih banyak dikonsumsi sebagai kudapan.
2. Kismis rendah sodium, bebas lemak, dan sumber yang baik untuk zat besi, potasium, serta serat. Kismis juga kaya antioksidan, bahkan memegang peringkat buah paling kaya antioksidan. Pada 100 gram kismis terkandung 2.830 ORCA unit atau oxygen radical absorbance capacity (kapasitas untuk menyerap oksigen radikal). ORCA adalah ukuran kekuatan antioksidan dalam makanan.
3. Menurut Charles Stuart Platkin, ahli gizi dan penulis buku The Automatic Diet, kalori kismis sayangnya akan bertambah sekitar satu kalori per kismis. Tidak seperti anggur. Satu kotak kecil kismis (biasanya dijual dalam bentuk kemasan kotak) bisa mengandung 45 kalori. Kismis tidak mengenyangkan seperti buah lain atau anggur merah yang lebih banyak kandungan airnya dan lebih rendah kalori.
4. Sebelum kemasannya dibuka, kismis bisa tahan lama di dalam suhu ruang. Namun, begitu dibuka, perlu dimasukkan ke dalam lemari es. Pilih kismis dengan warna yang baik (tidak terlalu gelap), juga tidak rusak akibat serangga.
5. Untuk mendapat manfaat sehat kismis, Anda bisa menggunakannya sebagai pengganti bahan pemanis dalam makanan anak. Taburkan sekitar 10-15 kismis pada sereal untuk memperoleh rasa manis. Bisa pula dicampurkan saat membuat mufin, sebagai pengganti keping cokelat. Kismis bisa ditambahkan pada oatmeal untuk menambah rasa atau ditaburkan pada roti yang telah diolesi selai kacang untuk memperkaya serat.
Komposisi Zat Gizi Kismis per 100 gram
Air (g) 14,9
Energi (Kal) 302
Protein (g) 3,39
Lemak total (g) 0,46
Abu (g) 1,66
Karbohidrat (g) 79,52
Total serat (g) 4
Gula (g) 59,19
Kalsium (mg) 53
Zat besi (mg) 1,79
Magnesium (mg) 35
Fosfor (mg) 115
Potasium (mg) 746
Sodium (mg) 12
Zinc (mg) 0,32
Tembaga (mg) 0,363
Mangan (mg) 0,308
Selenium (mkg) 0,7
Vitamin C (mg) 3,2
Riboflavin (mg) 0,19
Niasin (mg) 1,142
Folat (mkg) 3
Vitamin K (mkg) 3,5
Vitamin E (mkg) 0,12
Sumber: weightlossforgood.co.uk
@ Diana Yunita Sari
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
betul betul betul
BalasHapus